Begitu terdengar adzan Ashar, kamipun berangkat ke Masjid Nabawi untuk berjama’ah. Sesampainya diMasjid, saya bergabung dengan Jama’ah Sholat yang lain. Beberapa sa’at kemudian Sholat Ashar berjama’ah dilaksanakan dilanjutkan dengan Sholat Ghoib. Seusai itu saya lanjutkan dengan membaca Al-Qur’an beberapa Juz sambil menunggu waktu turunnya suhu luar untuk berziarah ke Makam Baqi’ karena paginya kami tidak bisa masuk ke makam tersebut.
Disela-sela saya membaca Al-Qur’an ada kejadian yang menarik, yaitu mulai sibuknya beberapa keluarga Madinah untuk menyiapkan menu berbuka bagi jama’ah Masjid Nabawi. Hampir seluruh anggota keluarga tersebut ikut sibuk menyiapkan menu berbuka. Diawali dengan para pembantu mereka yang umumnya berkulit hitam, menggelar sebuah plastik selebar kurang lebih 50cm di sepanjang alur Jama’ah Masjid. Kemudian dilanjutkan dengan anak remaja mereka satu persatu menata menu berbuka diatas plastik tersebut. Setiap keluarga membawa menu yang berbeda, kurang lebih menu yang disiapkan adalah Tamar (kurma muda), Ruthab (kurma setengah matang), kurma, fudud (roti tawar), roti manis, yogurt, mente, bubuk rempah, kahwa (kopi arab), syaikh (semacam jamu rempah-rempah) dan air zam-zam tentunya. Menurut informasi Air Zam-Zam yang tersedia di Masjid Nabawi di drop langsung dari Mekkah.
Begitu menjelang Maghrib, dimana suhu diluar sudah mulai bersahabat, saya menuju pelataran Masjid sebelah utara untuk berziarah ke Makam Baqi’. Tetapi sesampainya di pintu masuk Makam, sekali lagi saya tidak bisa masuk karena sudah di tutup untuk umum karena menjelang waktu berbuka, akhirnya sayapun kembali masuk ke Masjid Nabawi. Selama perjalanan di pelataran Masjid Nabawi ada pemandangan yang berbeda tentang menu berbuka yaitu khusus bagi Jama’ah yang di pelataran Masjid selain menu-menu diatas ada menu tambahan berupa buah-buahan segar yaitu : apel, jeruk, pisang dan lain-lainnya. Begitu mulai masuk pintu Masjid, tangan saya ditarik-tarik oleh beberapa anak kecil seraya berucap : Futur Ya Hajj-Futur Ya Hajj !. Rupanya mereka menginginkan agar saya berbuka dimenu yang sudah disediakan oleh keluarga mereka. Saya kemudian teringat dengan hadist Nabi Muhammad SAW : “Barang siapa memberikan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, maka ia memperolah pahala seperti pahala orang yan berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut (HR. Tirmidzi)”. Benar-benar sebuah pemandangan yang mengharukan dimana mereka berlomba-lomba untuk mengamalkan hadist tersebut. Dalam hati terbesit do’a agar dikarunia rizki yang cukup agar bisa juga mengamalkan sebagaimana keluarga-keluarga Madinah tersebut, Amien.
Alhamdulillah…, akhirnya Adzan Maghrib terkumandang di Masjid Nabawi. Bersama dengan Jama’ah yang lainnya saya berbuka diawali dengan minum air zam-zam, makan beberapa butir kurma dan mente. Dengan meniru Jama’ah lain saya lanjutkan dengan mencampur bubuk rempah dan yogurt kemudian sedikit demi sedikit roti yang tersedia dimakan bersama yogurt. Sebagai penutup kami minum kahwa dan syaikh. Setelah waktu berbuka habis, plastik yang diatasnya tersedia menu berbuka dilipat pinggirnya dan digulung dimasukkan ke sebiah kantung besar. Yang kemudian kantung-kantung tersebut diambil oleh petugas kebersihan Masjid . Benar-benar sebuah cara jitu, dengan sekali langkah semua langsung bersih.
Setelah semua makanan bersih, Jama’ah Sholat Maghrib dilaksanakan dan dilanjutkan dengan Sholat Ghoib. Seusai itu saya kembali ke hotel bergabung dengan Jama’ah satu rombongan untuk berbuka bersama di Restoran Hotel dengan menu Indonesia. Diselingi canda dan tawa kami berbuka bersama, kemudian istirahat sebentar untuk kemudian bersiap kembali ke Masjid untuk sholat Isya’ dan Tarawih.
Setengah jam kemudian terdengar Azdan Isya’ dan kamipun kembali bersama-sama menuju ke Masjid untuk melaksanakan Jama’ah Sholat Isya’ dan Shoat Tarawih yang bagi saya merupakan pertama kali di Masjid Nabawi. Jama’ah Sholat Isya’ pun dilaksanakan dilanjutkan dengan Sholat Ghoib, Sholat Tarawih dan Sholat Witir. Sholat Tarawih di Masjid Nabawi dilaksanakan sebanyak 20 raka’at dengan 2 raka’at salam. Sedangkan sholat witir dilaksanakan sebanyak 3 raka’at dengan 2 raka’at salam dan 1 raka’at salam, dengan Do’a Qunut di raka’at terahir. Sekitar pukul 11 KSA Jama’ah Sholat selesai dan kamipun kembali ke hotel untuk beristirahat.
Selengkapnya...