Begitu terdengar adzan Ashar, kamipun berangkat ke Masjid Nabawi untuk berjama’ah. Sesampainya diMasjid, saya bergabung dengan Jama’ah Sholat yang lain. Beberapa sa’at kemudian Sholat Ashar berjama’ah dilaksanakan dilanjutkan dengan Sholat Ghoib. Seusai itu saya lanjutkan dengan membaca Al-Qur’an beberapa Juz sambil menunggu waktu turunnya suhu luar untuk berziarah ke Makam Baqi’ karena paginya kami tidak bisa masuk ke makam tersebut.
Disela-sela saya membaca Al-Qur’an ada kejadian yang menarik, yaitu mulai sibuknya beberapa keluarga Madinah untuk menyiapkan menu berbuka bagi jama’ah Masjid Nabawi. Hampir seluruh anggota keluarga tersebut ikut sibuk menyiapkan menu berbuka. Diawali dengan para pembantu mereka yang umumnya berkulit hitam, menggelar sebuah plastik selebar kurang lebih 50cm di sepanjang alur Jama’ah Masjid. Kemudian dilanjutkan dengan anak remaja mereka satu persatu menata menu berbuka diatas plastik tersebut. Setiap keluarga membawa menu yang berbeda, kurang lebih menu yang disiapkan adalah Tamar (kurma muda), Ruthab (kurma setengah matang), kurma, fudud (roti tawar), roti manis, yogurt, mente, bubuk rempah, kahwa (kopi arab), syaikh (semacam jamu rempah-rempah) dan air zam-zam tentunya. Menurut informasi Air Zam-Zam yang tersedia di Masjid Nabawi di drop langsung dari Mekkah.
Begitu menjelang Maghrib, dimana suhu diluar sudah mulai bersahabat, saya menuju pelataran Masjid sebelah utara untuk berziarah ke Makam Baqi’. Tetapi sesampainya di pintu masuk Makam, sekali lagi saya tidak bisa masuk karena sudah di tutup untuk umum karena menjelang waktu berbuka, akhirnya sayapun kembali masuk ke Masjid Nabawi. Selama perjalanan di pelataran Masjid Nabawi ada pemandangan yang berbeda tentang menu berbuka yaitu khusus bagi Jama’ah yang di pelataran Masjid selain menu-menu diatas ada menu tambahan berupa buah-buahan segar yaitu : apel, jeruk, pisang dan lain-lainnya. Begitu mulai masuk pintu Masjid, tangan saya ditarik-tarik oleh beberapa anak kecil seraya berucap : Futur Ya Hajj-Futur Ya Hajj !. Rupanya mereka menginginkan agar saya berbuka dimenu yang sudah disediakan oleh keluarga mereka. Saya kemudian teringat dengan hadist Nabi Muhammad SAW : “Barang siapa memberikan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, maka ia memperolah pahala seperti pahala orang yan berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut (HR. Tirmidzi)”. Benar-benar sebuah pemandangan yang mengharukan dimana mereka berlomba-lomba untuk mengamalkan hadist tersebut. Dalam hati terbesit do’a agar dikarunia rizki yang cukup agar bisa juga mengamalkan sebagaimana keluarga-keluarga Madinah tersebut, Amien.
Alhamdulillah…, akhirnya Adzan Maghrib terkumandang di Masjid Nabawi. Bersama dengan Jama’ah yang lainnya saya berbuka diawali dengan minum air zam-zam, makan beberapa butir kurma dan mente. Dengan meniru Jama’ah lain saya lanjutkan dengan mencampur bubuk rempah dan yogurt kemudian sedikit demi sedikit roti yang tersedia dimakan bersama yogurt. Sebagai penutup kami minum kahwa dan syaikh. Setelah waktu berbuka habis, plastik yang diatasnya tersedia menu berbuka dilipat pinggirnya dan digulung dimasukkan ke sebiah kantung besar. Yang kemudian kantung-kantung tersebut diambil oleh petugas kebersihan Masjid . Benar-benar sebuah cara jitu, dengan sekali langkah semua langsung bersih.
Setelah semua makanan bersih, Jama’ah Sholat Maghrib dilaksanakan dan dilanjutkan dengan Sholat Ghoib. Seusai itu saya kembali ke hotel bergabung dengan Jama’ah satu rombongan untuk berbuka bersama di Restoran Hotel dengan menu Indonesia. Diselingi canda dan tawa kami berbuka bersama, kemudian istirahat sebentar untuk kemudian bersiap kembali ke Masjid untuk sholat Isya’ dan Tarawih.
Setengah jam kemudian terdengar Azdan Isya’ dan kamipun kembali bersama-sama menuju ke Masjid untuk melaksanakan Jama’ah Sholat Isya’ dan Shoat Tarawih yang bagi saya merupakan pertama kali di Masjid Nabawi. Jama’ah Sholat Isya’ pun dilaksanakan dilanjutkan dengan Sholat Ghoib, Sholat Tarawih dan Sholat Witir. Sholat Tarawih di Masjid Nabawi dilaksanakan sebanyak 20 raka’at dengan 2 raka’at salam. Sedangkan sholat witir dilaksanakan sebanyak 3 raka’at dengan 2 raka’at salam dan 1 raka’at salam, dengan Do’a Qunut di raka’at terahir. Sekitar pukul 11 KSA Jama’ah Sholat selesai dan kamipun kembali ke hotel untuk beristirahat.
Selengkapnya...
Monday, December 13, 2010
Tuesday, November 23, 2010
ROUDLOH
Roudloh adalah salah satu bagian dari Masjid Nabawi yang terletak diantara Mimbar Nabi Muhammad SAW dengan Makam beliau. Nabi Muhammad SAW bersabda : “ Tempat yang terlatak diantara rumahku dengan mimbarku merupakan suatu taman diantara taman-taman surga, sedang mimbarku terletak diatas kolamku” (HR. Bukhori). Berdasar hadist tersebut diyakini bahwa do’a – do’a yang dipanjatkan di Roudlhoh akan dikabulkan oleh Allah SWT, Amien. Bagi Jama’ah laki-laki terbuka setiap waktu untuk bisa ke Roudloh ini, sedangkan perempuan hanya dua kali, yaitu waktu Dhuha dan Waktu Tahajjud.
Sebelum memasuki Roudloh kami di tunjukkan oleh Mas Bahar beberapa tempat penting yang ada di sekitar Roudloh, yaitu :
Mihrob Masjid : Mihrob yang digunakan imam untuk memimpin Shalat Jama’ah diwaktu sekarang. Mihrob ini ada sebelah kanan depan Mihrob Usman dan berada di luar Roudloh.
Mihrob Usman : Lokasi dimana dahulu Sayyidina Usman bin Affan memimpin sholat Jama’ah semasa pemerintahan beliau. Mihrob Usman ini posisinya berada di sebelah Kanan Mihrob Nabi dan sebagaimana Mihrob Masjid, Mihrob Usman ini juga tidak termasuk dalam area Roudloh.
Mihrob Nabi : Lokasi yang digunakan Nabi untuk memimpin Sholat Jama’ah. Mihrob ini berada di dalam Roudloh dan menjadi salah satu tempat yang menjadi rebutan Jama’ah untuk bisa sholat dan bermunajat di Mihrob tersebut.
Mimbar Nabi : Mimbar dimana Nabi biasa berkhutbah selama hidup beliau. Mimbar ini berada diantara Makam Nabi dan Mihrob Nabi, tepat di sebelah kiri pintu depan Roudlhoh.
Maqom Jibril : Salah satu bagian dari Roudloh ini dahulu digunakan Malaikat Jibril untuk mentashih hafalan Nabi Muhammad SAW sebelum meninggal. Sekarang tempat ini digunakan untuk mengumandangkan Adzan.
Sebelum ke Roudloh saya sempatkan sholat Dhuha di Mimbar Usman, selanjutnya saya antri untuk bisa kembali masuk ke Roudloh. Setelah menunggu beberapa saat, untuk kedua kalinya saya memasuki area yang berlantai permadani putih tulang dengan corak merah muda tersebut. Berturut-turut saya melakukan Sholat Tasbih, Sholat Dhuha, Sholat Hajat dan ditutup denga do’a. Tak terasa ditengah do’a-do’a yang terpanjatkan, menetes air mata dengan harapan semoga Allah SWT mengampuni segala dosa yang telah lalu dan mengabulkan segala do’a yang terpanjatkan, Amien. Sekeluarnya dari Roudloh saya kembali ke salah satu bagian Masjid Nabawi dan melanjutkan membaca Al-Qur’an.
Sebelum kembali ke hotel saya sempatkan berjalan-jalan ke beberapa toko yang ada di sekitar Masjid, termasuk salah satunya Toko Buku Andalus. Di toko buku ini saya berkenalan dengan penjaga toko yang salah satunya bernama Abduh. Kami pun berbincang-bincang cukup lama dan saling bertukar Informasi tentang masing-masing dan sempat berfoto bersama. Di toko buku ini pula saya membeli satu buah Al-Qur’an dengan Juz terpisah seharga 65 real pesanan Bapak yang rencananya akan digunakan untuk Jamiyah Al-Qur’an Bapak di desa. Sesampainya di hotel saya istirahat sambil menunggu Dluhur. Beberapa saat kemudian terdengar Adzan Dhuhur dan kamipun kembali ke Masjid untuk berjama’ah. Setelah berjama’ah Sholat Dhuhur dan Sholat Ghoib saya kembali lagi ke hotel untuk Istirahat siang. Selengkapnya...
Sebelum memasuki Roudloh kami di tunjukkan oleh Mas Bahar beberapa tempat penting yang ada di sekitar Roudloh, yaitu :
Mihrob Masjid : Mihrob yang digunakan imam untuk memimpin Shalat Jama’ah diwaktu sekarang. Mihrob ini ada sebelah kanan depan Mihrob Usman dan berada di luar Roudloh.
Mihrob Usman : Lokasi dimana dahulu Sayyidina Usman bin Affan memimpin sholat Jama’ah semasa pemerintahan beliau. Mihrob Usman ini posisinya berada di sebelah Kanan Mihrob Nabi dan sebagaimana Mihrob Masjid, Mihrob Usman ini juga tidak termasuk dalam area Roudloh.
Mihrob Nabi : Lokasi yang digunakan Nabi untuk memimpin Sholat Jama’ah. Mihrob ini berada di dalam Roudloh dan menjadi salah satu tempat yang menjadi rebutan Jama’ah untuk bisa sholat dan bermunajat di Mihrob tersebut.
Mimbar Nabi : Mimbar dimana Nabi biasa berkhutbah selama hidup beliau. Mimbar ini berada diantara Makam Nabi dan Mihrob Nabi, tepat di sebelah kiri pintu depan Roudlhoh.
Maqom Jibril : Salah satu bagian dari Roudloh ini dahulu digunakan Malaikat Jibril untuk mentashih hafalan Nabi Muhammad SAW sebelum meninggal. Sekarang tempat ini digunakan untuk mengumandangkan Adzan.
Sebelum ke Roudloh saya sempatkan sholat Dhuha di Mimbar Usman, selanjutnya saya antri untuk bisa kembali masuk ke Roudloh. Setelah menunggu beberapa saat, untuk kedua kalinya saya memasuki area yang berlantai permadani putih tulang dengan corak merah muda tersebut. Berturut-turut saya melakukan Sholat Tasbih, Sholat Dhuha, Sholat Hajat dan ditutup denga do’a. Tak terasa ditengah do’a-do’a yang terpanjatkan, menetes air mata dengan harapan semoga Allah SWT mengampuni segala dosa yang telah lalu dan mengabulkan segala do’a yang terpanjatkan, Amien. Sekeluarnya dari Roudloh saya kembali ke salah satu bagian Masjid Nabawi dan melanjutkan membaca Al-Qur’an.
Sebelum kembali ke hotel saya sempatkan berjalan-jalan ke beberapa toko yang ada di sekitar Masjid, termasuk salah satunya Toko Buku Andalus. Di toko buku ini saya berkenalan dengan penjaga toko yang salah satunya bernama Abduh. Kami pun berbincang-bincang cukup lama dan saling bertukar Informasi tentang masing-masing dan sempat berfoto bersama. Di toko buku ini pula saya membeli satu buah Al-Qur’an dengan Juz terpisah seharga 65 real pesanan Bapak yang rencananya akan digunakan untuk Jamiyah Al-Qur’an Bapak di desa. Sesampainya di hotel saya istirahat sambil menunggu Dluhur. Beberapa saat kemudian terdengar Adzan Dhuhur dan kamipun kembali ke Masjid untuk berjama’ah. Setelah berjama’ah Sholat Dhuhur dan Sholat Ghoib saya kembali lagi ke hotel untuk Istirahat siang. Selengkapnya...
MAKAM NABI MUHAMMAD SAW
Sebelum menuju ke Makam Nabi Muhammad SAW, kami dibagi menjadi dua kelompok, yang laki-laki dipimpin oleh Mas Bahar dan yang perempuan dipimpin oleh Guide Perempuan. Disebelah tenggara (kiri depan) Masjid Nabawi ada sebuah Kubah Hijau yang menandai bahwa tempat itu dahulunya adalah Rumah Ummul Mukminin Siti Aisyah R.A, dimana ditempat tersebut dimakamkan Nabi Muhammad SAW. Kemudian atas izin Siti Aisyah R.A berturut - turut dimakamkan pula sahabat terdekat Nabi sekaligus Khlafaur Rasyidin pertama dan kedua yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq R.A dan Umar bin Khottob R.A. Bagian bawah Kubah hijau ini adalah sebuah bangunan Makam yang dibatasi tembok serba hijau yang bisa diakses melalui Bab Baqi & Bab Salam untuk bagian depan dan Bab Jibril untuk bagian belakang. Bab Salam adalah pintu yang jika lurus akan tembus dengan Bab Baqi' dan pintu ini adalah satu-satunya pintu yang yang terus dibuka selama 24 jam untuk bisa ke Roudloh dan Makam Nabi diluar bulan Ramadhan.
Melalui Bab Baqi' kamipun masuk secara berurutan bersama dengan jama’ah yang lain untuk berziarah ke Makam Nabi. Dengan diliputi rasa haru, Shalawat dan Salam tiada henti begitu kami mulai masuk menyusuri Makam Nabi Muhammad SAW. Di Bagian depan Makam tersebut terdapat 3 buah daun pintu berlapis emas yang diantara daun pintu tersebut terdapat tiang bulat sebagai pembatas. Jika kita berjalan dari Bab Salam atau Raudloh, daun pintu yang pertama lurus dengan Makam Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, daun pintu yang kedua lurus dengan bagian Makam Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq dan untuk daun pintu yang terahir sebelum keluar Masjid melalui Bab Baqi' adalah lurus dengan bagian Makam Sayyidina Umar bin Khottob. Diantara daun pintu Makam dan jalur peziarah tardapat pagar dan di jaga oleh askar-askar yang mengatur alur jama’ah yang berziarah. Sesekali askar-askar tersebut menegur jama’ah dan melarang untuk melakukan pemujaan yang berlebihan sambil berkata “Syirik – Syirik ya Hajj”. Askar-askar tersebut memang beraliran Wahabi yang menjadi faham Pemerintah Kerjaaan Saudi Arabia, sehingga melarang untuk melakukan ziarah makam yang berlabihan menurut pandangan mereka. Sebelum meninggalkan area Makam tersebut tak lupa kamipun mengirimkan salam kepada Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Sayyidina Umar bin Khottob, dan setelah melewati Makam Nabi Muhammad SAW kami berkumpul di Mihrob Masjid Nabawi untuk selanjutnya bersama-sama menuju Roudloh.
Selengkapnya...
Melalui Bab Baqi' kamipun masuk secara berurutan bersama dengan jama’ah yang lain untuk berziarah ke Makam Nabi. Dengan diliputi rasa haru, Shalawat dan Salam tiada henti begitu kami mulai masuk menyusuri Makam Nabi Muhammad SAW. Di Bagian depan Makam tersebut terdapat 3 buah daun pintu berlapis emas yang diantara daun pintu tersebut terdapat tiang bulat sebagai pembatas. Jika kita berjalan dari Bab Salam atau Raudloh, daun pintu yang pertama lurus dengan Makam Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, daun pintu yang kedua lurus dengan bagian Makam Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq dan untuk daun pintu yang terahir sebelum keluar Masjid melalui Bab Baqi' adalah lurus dengan bagian Makam Sayyidina Umar bin Khottob. Diantara daun pintu Makam dan jalur peziarah tardapat pagar dan di jaga oleh askar-askar yang mengatur alur jama’ah yang berziarah. Sesekali askar-askar tersebut menegur jama’ah dan melarang untuk melakukan pemujaan yang berlebihan sambil berkata “Syirik – Syirik ya Hajj”. Askar-askar tersebut memang beraliran Wahabi yang menjadi faham Pemerintah Kerjaaan Saudi Arabia, sehingga melarang untuk melakukan ziarah makam yang berlabihan menurut pandangan mereka. Sebelum meninggalkan area Makam tersebut tak lupa kamipun mengirimkan salam kepada Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Sayyidina Umar bin Khottob, dan setelah melewati Makam Nabi Muhammad SAW kami berkumpul di Mihrob Masjid Nabawi untuk selanjutnya bersama-sama menuju Roudloh.
Selengkapnya...
MASJID NABAWI
Kamipun memasuki pelataran Masjid Nabawi dan menuju Makam Baqi melalui pelataran sebelah kiri jika kita menghadap kiblat. Masjid Nabawi adalah Masjid kedua yang di bangun Nabi Muhammad SAW setelah Masjid Quba' dan sebagai salah satu Masjid terpenting bagi umat Muslim selain Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Masjid Nabawi awalnya dibangun oleh Nabi diatas tanah yang dibeli Nabi dari yatim bersaudara, Sahl dan Suhail bin Amr dimana unta Nabi berhenti di tanah tersebut ketika perjalanan Hijrah dari Mekkah ke Madinah. Kemudian disalah satu sisi Masjid (sebelah kiri jika kita menghadap kiblat) dibangun rumah Nabi, yang beliau tempati bersama Siti Aisyah hingga beliau wafat, dan ditempat itu pula beliau dimakamkan.
Masjid yang awalnya hanya seluas 50 m2 ini, setelah mengalami beberapa kali renovasi sekarang menjadi sebuah Masjid Super Megah dengan luas bangunan 100.000 m2 dan pelataran seluas 135.000 m2 yang dapat menampung sekitar 500.000 jama’ah.
Beberapa keutamaan masjid Nabawi adalah :
Satu kali Sholat di Masjidku ini, lebih besar pahalanya dari seribu kali sholat di Masjid lain kecuali Masjidil Haram. Dan Sholat di Masjidil haram lebih utama seratus ribu kali sholat di Masjid lainnya (HR. Ahmad)
Barang siapa Sholat di Masjidku empat puluh kali tanpa putus, akan terbebas dari neraka dan siksa serta terhindar dari kemunafikan (HR. Ahmad dan Thabrani)
Tidak perlu disiapkan kendaraan kecuali tiga buah Masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjidku ini dan Masjidil Aqsho (HR. Bukhori Muslim dan Abu Dawud)
Setelah berjalan menyusuri pelataran sebelah kiri Masjid Nabawi, kami berhenti disebuah tanda memanjang yang menunjukkan batas Shof dari sholat. Ditempat ini jika menuju ke sebelah kiri adalah Makam Baqi’ dan jika menuju ke sebelah kanan adalah Rumah Siti Aisyah yang didalamnya ada Makam Beliau beserta dua sahabat beliau Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khottob. Karena tidak bisa masuk ke Makam Baqi’ (Makam Baqi ditutup bagi umum begitu memasuki waktu Dhuha), maka kamipun melanjutkan untuk Ziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW. Selengkapnya...
Masjid yang awalnya hanya seluas 50 m2 ini, setelah mengalami beberapa kali renovasi sekarang menjadi sebuah Masjid Super Megah dengan luas bangunan 100.000 m2 dan pelataran seluas 135.000 m2 yang dapat menampung sekitar 500.000 jama’ah.
Beberapa keutamaan masjid Nabawi adalah :
Satu kali Sholat di Masjidku ini, lebih besar pahalanya dari seribu kali sholat di Masjid lain kecuali Masjidil Haram. Dan Sholat di Masjidil haram lebih utama seratus ribu kali sholat di Masjid lainnya (HR. Ahmad)
Barang siapa Sholat di Masjidku empat puluh kali tanpa putus, akan terbebas dari neraka dan siksa serta terhindar dari kemunafikan (HR. Ahmad dan Thabrani)
Tidak perlu disiapkan kendaraan kecuali tiga buah Masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjidku ini dan Masjidil Aqsho (HR. Bukhori Muslim dan Abu Dawud)
Setelah berjalan menyusuri pelataran sebelah kiri Masjid Nabawi, kami berhenti disebuah tanda memanjang yang menunjukkan batas Shof dari sholat. Ditempat ini jika menuju ke sebelah kiri adalah Makam Baqi’ dan jika menuju ke sebelah kanan adalah Rumah Siti Aisyah yang didalamnya ada Makam Beliau beserta dua sahabat beliau Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khottob. Karena tidak bisa masuk ke Makam Baqi’ (Makam Baqi ditutup bagi umum begitu memasuki waktu Dhuha), maka kamipun melanjutkan untuk Ziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW. Selengkapnya...
FAJAR DI KOTA NABI
Saya terbangun sekitar pukul 02:30 KSA, kemudian membangunkan Pak Ridwan dan Mas Bahar Guide yang satu kamar dengan saya. Sesudah mandi kami pun turun ke resto room bergabung dengan Jama’ah yang lain untuk sahur bersama puasa Ramadhan hari yang ke-5. Untuk Menu baik berbuka maupun sahur selama di Madinah disediakan pihak catering dengan menu Indonesia, yang sebagian karyawannya juga berasal dari Indonesia.
Sesudah itu kami berangkat untuk Sholat Subuh berjama’ah di Masjid Nabawi. Sebelum masuk Masjid, saya sempat membeli Al-Qur’an yang ditawarkan oleh penjual yang ada disekitar pelataran Masjid untuk di wakaf-kan di Masjid Nabawi. Sesaat kemudian kamipun berjama’ah Sholat Subuh dengan Imam Masjid Nabawi yang mempunyai bacaan Al-Qur’an yang sungguh mengagumkan sehingga membantu untuk menuju kekhusyu’an di dalam Sholat. Seusai sholat subuh dilanjutkan dengan sholat jenazah (di Masjid Nabawi setiap selesai sholat fardlu pasti diikuti dengan Sholat Jenazah). Sesuai itu saya lanjutkan dengan membaca Al-Qur’an (sesuai dengan pesan Bapak, bahwa selama di Haromain agar bisa menghatamkan Al-Qur’an). Setelah cukup, saya dan Pak Ridwan kembali menuju Hotel untuk persiapan agenda ziarah. Sesampainya dipelataran Masjid saya sempatkan melihat-lihat pedagang yang ada, dan mengambil foto di tugu yang ada di depan Masjid Nabawi termasuk dengan anak-anak Madinah yang sedang bermain.
Dua jam kemudian semua jama’ah sudah berkumpul di lobi hotel untuk melakukan agenda Ziarah Dalam yang dipimpin oleh Mas Bahar sebagai Guide. Agenda untuk ziarah kali ini adalah Ziarah Dalam yaitu : Pengenalan Masjid Nabawi, Ziarah ke Makam Baqi, Ziarah ke Makam Rasul dan Roudloh. Selengkapnya...
Sesudah itu kami berangkat untuk Sholat Subuh berjama’ah di Masjid Nabawi. Sebelum masuk Masjid, saya sempat membeli Al-Qur’an yang ditawarkan oleh penjual yang ada disekitar pelataran Masjid untuk di wakaf-kan di Masjid Nabawi. Sesaat kemudian kamipun berjama’ah Sholat Subuh dengan Imam Masjid Nabawi yang mempunyai bacaan Al-Qur’an yang sungguh mengagumkan sehingga membantu untuk menuju kekhusyu’an di dalam Sholat. Seusai sholat subuh dilanjutkan dengan sholat jenazah (di Masjid Nabawi setiap selesai sholat fardlu pasti diikuti dengan Sholat Jenazah). Sesuai itu saya lanjutkan dengan membaca Al-Qur’an (sesuai dengan pesan Bapak, bahwa selama di Haromain agar bisa menghatamkan Al-Qur’an). Setelah cukup, saya dan Pak Ridwan kembali menuju Hotel untuk persiapan agenda ziarah. Sesampainya dipelataran Masjid saya sempatkan melihat-lihat pedagang yang ada, dan mengambil foto di tugu yang ada di depan Masjid Nabawi termasuk dengan anak-anak Madinah yang sedang bermain.
Dua jam kemudian semua jama’ah sudah berkumpul di lobi hotel untuk melakukan agenda Ziarah Dalam yang dipimpin oleh Mas Bahar sebagai Guide. Agenda untuk ziarah kali ini adalah Ziarah Dalam yaitu : Pengenalan Masjid Nabawi, Ziarah ke Makam Baqi, Ziarah ke Makam Rasul dan Roudloh. Selengkapnya...
Saturday, November 13, 2010
FIRST MOMENT at ROUDLOH
Setelah cukup segar sehabis mandi dari kelelahan perjalanan panjang Juanda - Bandar Sri Begawan - Jeddah – Madinah, saya dan Pak Ridwan menuju ke Masjid Nabawi untuk melakukan sholat Isya’ dan Tarawih. “Subhanallah Wa Al-Hamdulillah Wa Lailahaillah Allahu Akbar” akhirnya sampai di Masjid Nabawi setelah berjalan sekitar 200m dari hotel. Dimana Masjid ini, Masjid Nabi yang barang siapa sholat dimasjid ini lebih utama daripada sholat 1000 kali di Masjid lain kecuali Masjidil Haram dan jika sholat 40 waktu tanpa terputus akan selamat dari neraka dan segala siksa dan terhindar dari sifat munafik. Dengan menggunakan escalator yang tersedia saya mengambil air wudlu ketempat wudlu bawah tanah, selanjutnya saya masuk ke Masjid Nabawi melalui deretan pintu utama.
Setelah didalam Masjid Nabawi melaksanakan Sholat Sujud Syukur, Sholat Tahiyatul Masjid, Sholat Isya’ dan Sholat tarawih sendiri (Jama’ah Tarawih sudah selesai ketika saya sampai di hotel) saya berniat ke Roudloh, tapi kata Pak Ridwan besok saja, akhirnya kami kembali menuju Hotel. Tapi ditengah perjalanan pulang yang masih di dalam Masjid, kami dicegat oleh salah satu pegawai kebersihan Masjid Nabawi yang berasal dari Jawa Barat. Kami pun berkenalan dan bercakap-cakap, yang diantaranya sebagai berikut :
. . . . . . . . . . . . .
A : Sudah berapa hari Pak ?
B : Barusan datang Mas !
A : Sudah ke Roudloh . . . ?
B : Belum, rencananya besok . . .
A : Sudah tahu tempatnya-kan ?
B : Belum !
A : Sekarang saja Pak, lumayan sepi kok.
Tempatnya, ini sampeyan lurus saja sampai mentok, setelah itu belok kiri . . .
B : Oh, gitu ya . . ., ya Mas saya akan ke sana sekarang saja
. . . . . . . . . . . . .
Karena dorongan dari petugas kebersihan Masjid Nabawi itulah saya akhirnya membatalkan kembali ke Hotel dan menuju ke Roudloh. Dan benar saja ternyata tempatnya ramai sekali dan harus antri, setelah menunggu beberapa saat, saya diberi tempat oleh salah satu jama’ah yang sudah selesai sholat dan bermunajat, Alhamdulillah akhirnya saya bisa masuk. Untuk pertama kali di Roudloh ini, saya sholat Tahajjud dan Sholat Hajad serta berdo’a segala hajad dengan penuh rasa haru dan ditutup dengan Sujud Syukur.
Selanjutnya saya keluar dari Roudloh melalui pintu satunya dengan tujuan untuk berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW yang letaknya besebelahan dengan Roudloh, setibanya di depan Makam Nabi Muhammad SAW, timbul rasa haru dimana selama ini jika ber-Sholawat dari jarak jauh sekarang bisa ber-Shalawat secara langsung. Ucapan Shalawat dan Salam tiada henti ketika bejalan berurutan dengan jama’ah lain selama menyusuri area Makam Nabi Muhammad SAW, Sayyidina Abu Bakar Ash-Siddiq R.A dan Sayyidina Umar bin Khottob R.A. Tiada terasa bulir-bulir airmata jatuh menggenapi rasa syukur yang tak terkira atas anugrah yang sudah diterima, Amien Ya Allah Ya Rabb . . .
Selepas itu saya baru pulang menuju hotel dan tiba sekitar pukul 01:00 KSA, kemudian istirahat sebentar sebelum untuk selanjutnya Sahur dan meksanakan Agenda Ziarah untuk hari besok.
Selengkapnya...
Setelah didalam Masjid Nabawi melaksanakan Sholat Sujud Syukur, Sholat Tahiyatul Masjid, Sholat Isya’ dan Sholat tarawih sendiri (Jama’ah Tarawih sudah selesai ketika saya sampai di hotel) saya berniat ke Roudloh, tapi kata Pak Ridwan besok saja, akhirnya kami kembali menuju Hotel. Tapi ditengah perjalanan pulang yang masih di dalam Masjid, kami dicegat oleh salah satu pegawai kebersihan Masjid Nabawi yang berasal dari Jawa Barat. Kami pun berkenalan dan bercakap-cakap, yang diantaranya sebagai berikut :
. . . . . . . . . . . . .
A : Sudah berapa hari Pak ?
B : Barusan datang Mas !
A : Sudah ke Roudloh . . . ?
B : Belum, rencananya besok . . .
A : Sudah tahu tempatnya-kan ?
B : Belum !
A : Sekarang saja Pak, lumayan sepi kok.
Tempatnya, ini sampeyan lurus saja sampai mentok, setelah itu belok kiri . . .
B : Oh, gitu ya . . ., ya Mas saya akan ke sana sekarang saja
. . . . . . . . . . . . .
Karena dorongan dari petugas kebersihan Masjid Nabawi itulah saya akhirnya membatalkan kembali ke Hotel dan menuju ke Roudloh. Dan benar saja ternyata tempatnya ramai sekali dan harus antri, setelah menunggu beberapa saat, saya diberi tempat oleh salah satu jama’ah yang sudah selesai sholat dan bermunajat, Alhamdulillah akhirnya saya bisa masuk. Untuk pertama kali di Roudloh ini, saya sholat Tahajjud dan Sholat Hajad serta berdo’a segala hajad dengan penuh rasa haru dan ditutup dengan Sujud Syukur.
Selanjutnya saya keluar dari Roudloh melalui pintu satunya dengan tujuan untuk berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW yang letaknya besebelahan dengan Roudloh, setibanya di depan Makam Nabi Muhammad SAW, timbul rasa haru dimana selama ini jika ber-Sholawat dari jarak jauh sekarang bisa ber-Shalawat secara langsung. Ucapan Shalawat dan Salam tiada henti ketika bejalan berurutan dengan jama’ah lain selama menyusuri area Makam Nabi Muhammad SAW, Sayyidina Abu Bakar Ash-Siddiq R.A dan Sayyidina Umar bin Khottob R.A. Tiada terasa bulir-bulir airmata jatuh menggenapi rasa syukur yang tak terkira atas anugrah yang sudah diterima, Amien Ya Allah Ya Rabb . . .
Selepas itu saya baru pulang menuju hotel dan tiba sekitar pukul 01:00 KSA, kemudian istirahat sebentar sebelum untuk selanjutnya Sahur dan meksanakan Agenda Ziarah untuk hari besok.
Selengkapnya...
JUANDA-JEDDAH, PUASA 20 JAM
Sabtu 14 agustus 2010 M, sekitar pukul tiga dini hari, saya dan keluarga sahur bersama untuk puasa ramadhan dihari yang ke-4. Selepas itu saya mandi, wudlu, sholat tahajjud dan sholat safar. Setelah melakukan do’a safar yang dipimpin oleh Bapak, saya dan keluarga berangkat bersama menuju terminal keberangkatan International Bandara Juanda, dimana tempat Jama’ah Umroh berkumpul untuk melakukan persiapan keberangkatan menuju Jeddah.
Satu jam kemudian, saya dan keluarga tiba di Bandara Juanda dan sholat subuh berjama’ah di Musholla. Setelah itu saya bergabung dan saling kenal dengan Jama’ah Umroh yang lain, termasuk Jama’ah dari travel lain yang diantaranya dari Malang & Pasuruan. Sebelum keberangkatan, Jama’ah berkumpul untuk briefing awal, pengumpulan tas trolly dan pembagian Passpor, Visa, Tiket Pesawat, Umroh ID dan buku petunjuk perjalanan. Dengan penuh rasa haru saya berpamitan dengan keluarga dan untuk selanjutnya melakukan boarding pass. Tepat pukul 06:30, jadilah Royal Brunei Airlines BI 796 menjadi penerbangan internasional saya yang pertama dengan tujuan Jeddah via transit Brunei Darussalam.
Setelah menempuh 2 jam perjalanan, pukul 09:45 waktu Brunei, pesawat mendarat di Bandara International Sultan Hasanal Bolkiah Badar Sri Begawan Brunei Darussalam. Setelah turun dari pesawat, kami menuju ruang tunggu untuk menunggu keberangkatan selanjutnya menuju Jeddah. Saya menyempatkan sholat dhuha dan membeli 2 buah battery Panasonic AAA untuk kamera. Satu jam kemudian kami mendapat panggilan untuk Boarding Pass dan pukul 11:00 waktu Brunei kami terbang menuju Jeddah dengan Royal Brunei Airlines BI 083. Dalam penerbangan kali ini sebagian besar penumpangnya adalah Jama’ah Umroh Indonesia yang diantaranya dari Medan dan Jakarta.
Penerbangan yang cukup melelahkan, disela-sela tidur saya memanfaatkan layar multimedia yang tersedia untuk menghilangkan kelelahan. Selain film, radio, mp3 dan game melalui layar multimedia tersebut bisa diketahui kondisi penerbangan yaitu : arah kiblat, ketinggian, suhu luar, jalur penerbangan, waktu untuk tiba di tujuan dan jam setempat dimana kita terbang diatasnya. Setelah ada pemberitahuan bahwa sudah memasuki waktu dhuhur, saya menuju toilet untuk mengambil air wudlu kemudian sholat, selesai itu mendengarkan murottal Al-Qur’an sebentar, menonton film lagi sampai tertidur. “Do you fasting ?” sesekali pramugari menawarkan makanan & minuman kalau-kalau ada penumpang yang membatalkan puasa. Memang dalam Fiqih ada ruhsoh untuk membatalkan puasa bagi orang yang sedang dalam perjalanan (Musafir). Sempat terbesit untuk membatalkan puasa ketika pesawat terbang diatas India, dimana waktu tersebut sudah waktu berbuka ditanah air, tapi dengan niat yang kuat akhirnya saya tetap melanjutkan puasa sampai tiba maghrib diwaktu setempat.
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin…, setelah 11 jam penerbangan yang sangat melelahkan, pesawat mendarat di Bandara King Abdul Azis Jeddah Saudi Arabia pukul 16:30 waktu KSA. Setelah proses Imigrasi selesai, dengan dipimpin Pak Ahmad sebagai tour leader, kami menuju lobi bandara kemudian disambut oleh perwakilan Mabruro di Jeddah yaitu H. Mukhlis dan dikenalkan dengan Guide kami selama pelaksanaan ibadah umroh kedepan, yaitu Sdr. Bahar. Selama menunggu persiapan menuju Madinah, saya sujud syukur dilanjutkan dengan sholat ashar di Bandara. Setelah semua lengkap, kami menuju bis dan berangkat menuju Madinah.
Setelah sekitar satu jam perjalanan di tengah padang pasir, pukul 18:30 waktu KSA terdengar Adzan Maghrib melalui radio yang ada di bis. Sontak semua jama’ah berucap Alhamdulillah akhirnya tiba juga waktu berbuka setelah hampir berpuasa selama 20 Jam (03:00 - 23:00 BBWI). Setelah berbuka dalam bis dengan menu “Nasi Bebek” yang disediakan oleh pihak travel, kami sampai di Wadi Al-Hudain dan sholat Maghrib disana. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju Madinah, ditengah perjalanan salah satu kru bis menawarkan kartu perdana local “Mobily” dengan harga Rp. 100.000 dengan pulsa 40 Real KSA. Saya termasuk yang membeli perdana tersebut dan mendapat No 0544712945 dan dengan No ini saya berkomunikasi selama di Tanah Haram baik antar sesama Jama'ah maupun dengan keluarga di Tanah Air. Hampir selama perjalanan menuju Madinah semua jama’ah tertidur karena kelelahan.
Sebelum masuk Madinah kami dibangunkan oleh Mas Bahar selaku guide, untuk ditunjukkan batas Tanah Haram dan dipimpin untuk membaca do’a memasuki kota Al-Madinah Al-Munawwaroh. Sekitar pukul 22:30 KSA kami sampai di Hotel Al-Madinah Mubarak, dimana kami menginap selama 3 hari di Madinah. Setelah check-in jama’ah menuju kamar masing-masing termasuk saya yang bertempat di lantai 8 bersama Pak Ridwan dan Mas Bahar Guide. Setibannya di kamar, kami membagi tempat tidur, mengatur barang bawaan, mandi dan istirahat sebentar sebelum berangkat ke Masjid Nabawi Untuk sholat Isya’ dan Tarawih. Selengkapnya...
Satu jam kemudian, saya dan keluarga tiba di Bandara Juanda dan sholat subuh berjama’ah di Musholla. Setelah itu saya bergabung dan saling kenal dengan Jama’ah Umroh yang lain, termasuk Jama’ah dari travel lain yang diantaranya dari Malang & Pasuruan. Sebelum keberangkatan, Jama’ah berkumpul untuk briefing awal, pengumpulan tas trolly dan pembagian Passpor, Visa, Tiket Pesawat, Umroh ID dan buku petunjuk perjalanan. Dengan penuh rasa haru saya berpamitan dengan keluarga dan untuk selanjutnya melakukan boarding pass. Tepat pukul 06:30, jadilah Royal Brunei Airlines BI 796 menjadi penerbangan internasional saya yang pertama dengan tujuan Jeddah via transit Brunei Darussalam.
Setelah menempuh 2 jam perjalanan, pukul 09:45 waktu Brunei, pesawat mendarat di Bandara International Sultan Hasanal Bolkiah Badar Sri Begawan Brunei Darussalam. Setelah turun dari pesawat, kami menuju ruang tunggu untuk menunggu keberangkatan selanjutnya menuju Jeddah. Saya menyempatkan sholat dhuha dan membeli 2 buah battery Panasonic AAA untuk kamera. Satu jam kemudian kami mendapat panggilan untuk Boarding Pass dan pukul 11:00 waktu Brunei kami terbang menuju Jeddah dengan Royal Brunei Airlines BI 083. Dalam penerbangan kali ini sebagian besar penumpangnya adalah Jama’ah Umroh Indonesia yang diantaranya dari Medan dan Jakarta.
Penerbangan yang cukup melelahkan, disela-sela tidur saya memanfaatkan layar multimedia yang tersedia untuk menghilangkan kelelahan. Selain film, radio, mp3 dan game melalui layar multimedia tersebut bisa diketahui kondisi penerbangan yaitu : arah kiblat, ketinggian, suhu luar, jalur penerbangan, waktu untuk tiba di tujuan dan jam setempat dimana kita terbang diatasnya. Setelah ada pemberitahuan bahwa sudah memasuki waktu dhuhur, saya menuju toilet untuk mengambil air wudlu kemudian sholat, selesai itu mendengarkan murottal Al-Qur’an sebentar, menonton film lagi sampai tertidur. “Do you fasting ?” sesekali pramugari menawarkan makanan & minuman kalau-kalau ada penumpang yang membatalkan puasa. Memang dalam Fiqih ada ruhsoh untuk membatalkan puasa bagi orang yang sedang dalam perjalanan (Musafir). Sempat terbesit untuk membatalkan puasa ketika pesawat terbang diatas India, dimana waktu tersebut sudah waktu berbuka ditanah air, tapi dengan niat yang kuat akhirnya saya tetap melanjutkan puasa sampai tiba maghrib diwaktu setempat.
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin…, setelah 11 jam penerbangan yang sangat melelahkan, pesawat mendarat di Bandara King Abdul Azis Jeddah Saudi Arabia pukul 16:30 waktu KSA. Setelah proses Imigrasi selesai, dengan dipimpin Pak Ahmad sebagai tour leader, kami menuju lobi bandara kemudian disambut oleh perwakilan Mabruro di Jeddah yaitu H. Mukhlis dan dikenalkan dengan Guide kami selama pelaksanaan ibadah umroh kedepan, yaitu Sdr. Bahar. Selama menunggu persiapan menuju Madinah, saya sujud syukur dilanjutkan dengan sholat ashar di Bandara. Setelah semua lengkap, kami menuju bis dan berangkat menuju Madinah.
Setelah sekitar satu jam perjalanan di tengah padang pasir, pukul 18:30 waktu KSA terdengar Adzan Maghrib melalui radio yang ada di bis. Sontak semua jama’ah berucap Alhamdulillah akhirnya tiba juga waktu berbuka setelah hampir berpuasa selama 20 Jam (03:00 - 23:00 BBWI). Setelah berbuka dalam bis dengan menu “Nasi Bebek” yang disediakan oleh pihak travel, kami sampai di Wadi Al-Hudain dan sholat Maghrib disana. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju Madinah, ditengah perjalanan salah satu kru bis menawarkan kartu perdana local “Mobily” dengan harga Rp. 100.000 dengan pulsa 40 Real KSA. Saya termasuk yang membeli perdana tersebut dan mendapat No 0544712945 dan dengan No ini saya berkomunikasi selama di Tanah Haram baik antar sesama Jama'ah maupun dengan keluarga di Tanah Air. Hampir selama perjalanan menuju Madinah semua jama’ah tertidur karena kelelahan.
Sebelum masuk Madinah kami dibangunkan oleh Mas Bahar selaku guide, untuk ditunjukkan batas Tanah Haram dan dipimpin untuk membaca do’a memasuki kota Al-Madinah Al-Munawwaroh. Sekitar pukul 22:30 KSA kami sampai di Hotel Al-Madinah Mubarak, dimana kami menginap selama 3 hari di Madinah. Setelah check-in jama’ah menuju kamar masing-masing termasuk saya yang bertempat di lantai 8 bersama Pak Ridwan dan Mas Bahar Guide. Setibannya di kamar, kami membagi tempat tidur, mengatur barang bawaan, mandi dan istirahat sebentar sebelum berangkat ke Masjid Nabawi Untuk sholat Isya’ dan Tarawih. Selengkapnya...
Sunday, October 31, 2010
MANASIK UMROH
Manasik bertujuan untuk memberikan panduan bagi jama’ah tentang teknis perjalanan, teknis pelaksanaan ibadah serta sarana silaturrahmi antar jama’ah. Tanggal 7 Agustus 2010 pukul 10:00 BBWI Manasik untuk jamaah Umroh Ramadhan 1431H yang bertempat di lt.2 kantor Mabruro Group dimulai. Sebelum Manasik dimulai setiap Jamaah diberi Buku Panduan Manasik, Daftar Jama’ah, Daftar Room List Hotel serta Agenda Perjalanan.
Dalam Manasik Umroh ini, dibagi menjadi beberapa session, yaitu diawali dengan spirit motivation kemudian dilanjutkan dengan penjelasan lokasi tujuan, panduan teknis pelaksanaan ibadah serta tanya jawab dan terakhir penjelasan tentang hal-hal yang perlu dipersiapkan selama pelaksanaan ibadah yang diantaranya adalah:
- Kartu Identitas Umroh
- Obat-obatan dan vitamin
- Ihrom, jaket, baju muslim dan pakaian secukupnya
- Kacamata hitam, masker, payung, pelembab kulit, lips ice ( Ketika Ramadhan 1431 H, Tanah Suci pada puncak musim panas dengan suhu sekitar 48 – 58 derajat celcius )
- Handphone beserta chargernya & Voucher Perdana setempat setelah tiba di Tanah Suci
Melalui katalog jama’ah dan saling bersilaturrahmi bisa diketahui biodata Jama’ah & Roomlist Hotel yang satu group dengan saya, yaitu :
- Room 1 (double) : Suharyanto Ahmad & Sukatinah Suratman (Suami Istri)
- Room 2 (double) : Ridwan Akhyat & Sri Purwati (Suami Istri)
- Room 3 (double) : Agung Sudiyono & Roudlotul Jannah (Suami Istri)
- Room 4 (double) : Purwanto Nugroho & Agnye Devi Yustita (Suami Istri)
- Room 5 (Triple) : Hamam Nasihuddin, Ridwan Sarim & Guide / Mutowwif
- Room 6 (Quad) : Arief Prawiro, Umanah Muslimah (Suami Istri)
& Achmad Badjuri & Nurul Masyitoh (Satu Keluarga)
- Room 7 (Quad Sahring) : Teguh Wijayanto, Lina Indarti, Rama Ananda, Excelentia Aulia, Giarti & Mursit Karto (Satu Keluarga)
Dan dengan Manasik ini juga, saya dan para Jama’ah Umroh awal Ramadhan lain-nya sudah mempunyai gambaran tentang bagaimana perjalanan selama Umroh, yang kurang lebih sebagai berikut :
- Hari ke-1 : Surabaya – Brunei – Jeddah – Madinah
- Hari ke-2 : Madinah, Ziarah Dalam (Makam Baqi, Makam Rasul, Roudloh, Pengenalan Lingkungan Masjid Nabawi)
- Hari ke-3 : Madinah, Ziarah Luar (Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Masjid Sab’ah, Jabal Uhud, Kebun Kurma, Percetakan Al-Qur’an)
- Hari ke-4 : Madinah - Masjid Bi’ru Ali - Mekkah (Umroh I)
- Hari ke-5 : Makkah (Ibadah Mandiri)
- Hari ke-6 : Makkah, Ziarah & Umroh II (Arafah, Jabal Rahmah, Mudzdalifah, Mina, Jabal Nur, Jabal Tsur, Masjid Fatimah/Ji’ronah untuk Miqot Umroh II)
- Hari ke-7 : Makkah (Ibadah Mandiri)
- Hari ke-8 : Makkah – Jeddah (City Tour) – Brunei
- Hari ke-9 : Brunei (City Tour) – Surabaya
Sekitar pukul 12:30 Manasik selesai dan sebelum pulang setiap jama’ah mengambil perlengkapan Umroh yang sudah disediakan oleh pihak Travel yaitu : Ihrom, Tas Trolly & Tenteng, Seragam Mabruro dan Buku Do’a. Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin . . .
Selengkapnya...
Dalam Manasik Umroh ini, dibagi menjadi beberapa session, yaitu diawali dengan spirit motivation kemudian dilanjutkan dengan penjelasan lokasi tujuan, panduan teknis pelaksanaan ibadah serta tanya jawab dan terakhir penjelasan tentang hal-hal yang perlu dipersiapkan selama pelaksanaan ibadah yang diantaranya adalah:
- Kartu Identitas Umroh
- Obat-obatan dan vitamin
- Ihrom, jaket, baju muslim dan pakaian secukupnya
- Kacamata hitam, masker, payung, pelembab kulit, lips ice ( Ketika Ramadhan 1431 H, Tanah Suci pada puncak musim panas dengan suhu sekitar 48 – 58 derajat celcius )
- Handphone beserta chargernya & Voucher Perdana setempat setelah tiba di Tanah Suci
Melalui katalog jama’ah dan saling bersilaturrahmi bisa diketahui biodata Jama’ah & Roomlist Hotel yang satu group dengan saya, yaitu :
- Room 1 (double) : Suharyanto Ahmad & Sukatinah Suratman (Suami Istri)
- Room 2 (double) : Ridwan Akhyat & Sri Purwati (Suami Istri)
- Room 3 (double) : Agung Sudiyono & Roudlotul Jannah (Suami Istri)
- Room 4 (double) : Purwanto Nugroho & Agnye Devi Yustita (Suami Istri)
- Room 5 (Triple) : Hamam Nasihuddin, Ridwan Sarim & Guide / Mutowwif
- Room 6 (Quad) : Arief Prawiro, Umanah Muslimah (Suami Istri)
& Achmad Badjuri & Nurul Masyitoh (Satu Keluarga)
- Room 7 (Quad Sahring) : Teguh Wijayanto, Lina Indarti, Rama Ananda, Excelentia Aulia, Giarti & Mursit Karto (Satu Keluarga)
Dan dengan Manasik ini juga, saya dan para Jama’ah Umroh awal Ramadhan lain-nya sudah mempunyai gambaran tentang bagaimana perjalanan selama Umroh, yang kurang lebih sebagai berikut :
- Hari ke-1 : Surabaya – Brunei – Jeddah – Madinah
- Hari ke-2 : Madinah, Ziarah Dalam (Makam Baqi, Makam Rasul, Roudloh, Pengenalan Lingkungan Masjid Nabawi)
- Hari ke-3 : Madinah, Ziarah Luar (Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Masjid Sab’ah, Jabal Uhud, Kebun Kurma, Percetakan Al-Qur’an)
- Hari ke-4 : Madinah - Masjid Bi’ru Ali - Mekkah (Umroh I)
- Hari ke-5 : Makkah (Ibadah Mandiri)
- Hari ke-6 : Makkah, Ziarah & Umroh II (Arafah, Jabal Rahmah, Mudzdalifah, Mina, Jabal Nur, Jabal Tsur, Masjid Fatimah/Ji’ronah untuk Miqot Umroh II)
- Hari ke-7 : Makkah (Ibadah Mandiri)
- Hari ke-8 : Makkah – Jeddah (City Tour) – Brunei
- Hari ke-9 : Brunei (City Tour) – Surabaya
Sekitar pukul 12:30 Manasik selesai dan sebelum pulang setiap jama’ah mengambil perlengkapan Umroh yang sudah disediakan oleh pihak Travel yaitu : Ihrom, Tas Trolly & Tenteng, Seragam Mabruro dan Buku Do’a. Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin . . .
Selengkapnya...
Monday, October 18, 2010
PASPOR - VAKSIN - TRAVEL
"Al 'Umrotu Fii Romadloona Ta'diluu Hajjatan Au Hajjatan Ma'ii...", salah satu hadist inilah yang mendasari saya untuk segera menunaikan Umroh pada Ramadhan tahun ini, 1431 H, disamping ada sebab dan akibat serta hajat lain tetapi tetap didasari dengan niatan Lillaahi Ta’Ala tentunya, Amieen…... Setidaknya ada tiga hal yang perlu dipersiapkan jika kita hendak menunaikan ibadah UMROH, yaitu PASPOR, VAKSIN MENINGITIS & FLU H1N1 serta TRAVEL yang akan mengurus segala keberangkatan kita ke tanah suci termasuk pengurusan VISA.
PASPOR
Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang dari suatu Negara yang memuat identitas pemegangnya dan berlaku untuk melakukan perjalanan antar Negara. Paspor berisi biodata pemegang yang meliputi foto, nama, kewarganegaraan, tanggal lahir, tanggal pengeluaran, tanda tangan pemegang dan No Paspor.
Setelah mendapat informasi tentang cara pengurusan Paspor. Saya datang ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya untuk mengurus Paspor dengan membawa dokumen yang diperlukan. Pada hari pertama dilakukan penyerahan formulir yang disediakan oleh Kantor Imigrasi beserta dokumen yang diperlukan diantaranya fotocopy KTP, Akte Kelahiran dan Kartu Keluarga, setelah sebelumnya dilakukan pengecekan dengan dokumen yang asli. Pada hari berikutnya dilakukan pembayaran sebesar Rp. 270.000,00 kemudian dilakukan proses Biometrik yang diantaranya dilakukan proses foto dan sidik jari digital serta wawancara. Dan Alhamdulillah kurang lebih satu minggu sejak penyerahan dokumen pada hari pertama, Paspor yang akan saya gunakan Umroh dan perjalan luar negeri lainnya sudah selesai dengan No V 348833 . Paspor ini berlaku sampai 5 tahun kedepan dan akan expired tanggal 17 Juni 2015
VAKSIN MENINGITIS & FLU H1N1
Arab Saudi termasuk salah satu Negara yang mewajibkan bagi pengunjung yang masuk untuk mendapatkan Vaksin Meningitis & Flu H1N1, termasuk setiap Jama’ah Haji dan Umroh. Ditengah Pro & Kontra MUI tentang Kehalalan Vaksin tersebut, tanggal 5 juli 2010 dengan niat Lillahi Ta’ala saya tetap datang ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Juanda untuk mendapatkan Vaksin tersebut. Setelah proses administrasi termasuk didalamnya pembayaran sebesar Rp. 350.000,00, saya mendapat Vaksin Meningitis di bahu kanan dan Vaksin Flu H1N1 di bahu kiri, selanjutnya diberikan sertifikat Vaksinasi WHO sebagai kelengkapan Paspor untuk perjalanan ke laur negeri. Dalam sertifikat tersebut dicantumkan tanggal Vaksinasi dan tanggal Expired Vaksin yaitu 3 tahun untuk Vaksin Meningitis dan 1 tahun untuk Vaksin Flu H1N1.
TRAVEL (KBIH)
Alhamdulillah pengurusan PASPOR dan VAKSIN sudah selesai, persiapan terahir adalah pemilihan TRAVEL yang akan mengurus segala kepentingan kita selama menjalankan Ibadah Umroh. Dengan berbagai pertimbangan pilihan jatuh kepada MABRURO Group yang berkantor di Juanda Bussines Cetre Blok B-9 Jl. Raya Juanda Sidoarjo 61254, sekitar 15 menit perjalanan mobil dari perumahan dimana saya tinggal (Griya Bhayangkara B4-22 Masangan Kulon Sukodono). Untuk Ramadhan tahun ini, MABRURO Group menyediakan 10 kelompok keberangkatan Umroh Ramadhan 1431 H yang sebagian diantaranya transit Hongkong (Cathay Pasifik) atau Brunei Darussalam (Royal Brunei). Karena Umroh pertengahan Ramadhan sudah penuh, maka saya ikut keberangkatan pada awal Ramadhan yaitu tanggal 14 Agustus 2010/4 Ramadhan 1431H. Untuk paket awal Ramadhan ini diperlukan biaya sebesar $ 1850 (sekitar Rp. 16.750.000,00) dengan fasilitas sebagai berikut :
- Penerbangan ROYAL BRUNEI dengan transit dan Tour Brunei Darussalam pada kepulangan dengan stay di Grand City Hotel Brunei
- Hotel Madinah Mubarok di Madinah sekitar 200 m dari Masjid Nabawi dan Hotel Rawabi Busthon di Makkah sekitar 300m dari Masjidil Haram dengan menu prasmanan Indonesia
- Perlengkapan Umroh : VISA Umroh, Manasik Umroh, Ihrom, Tas Trolly & Tenteng, Seragam Mabruro, Buku Do’a dan Air Zam-Zam 5 lt
- Tour dan Ziarah selama di Tanah Suci dengan Bus ber-AC
- Tour Leader dan Pembimbing selama pelaksanaan Ibadah Umroh
Biaya tersebut belum termasuk :
- Dokumen tambahan untuk pengurusan Mahrom bagi jama’ah perempuan yang sendiri
- Air Port Tax Handling sebesar Rp. 750.000,00
- Airport Fiskal sebesar Rp. 2.500.000,00 bagi yang belum mempunyai NPWP
Dokumen yang diperlukan termasuk untuk pengurusan VISA UMROH oleh pihak Travel antara lain :
- Paspor asli dengan 3 nama
- Sertifikat Vaksin Meningitis & Flu H1N1
- Fotocopy KTP, NPWP, Akte Kelahiran dan Kartu Keluarga
- Foto 3x4 = 5 & 4x6 = 6 Close Up 80% Wajah dengan background putih
Syukur Alhamdulillah... semua proses keberangkatan sudah selesai, terakhir sebelum keberangkatan adalah Manasik Umroh yang dijadwalkan pada tanggal 7 Agustus 2010 yang bertempat di kantor Mabruro Group sekaligus pengambilan perlengkapan selama Umroh.
Selengkapnya...
PASPOR
Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang dari suatu Negara yang memuat identitas pemegangnya dan berlaku untuk melakukan perjalanan antar Negara. Paspor berisi biodata pemegang yang meliputi foto, nama, kewarganegaraan, tanggal lahir, tanggal pengeluaran, tanda tangan pemegang dan No Paspor.
Setelah mendapat informasi tentang cara pengurusan Paspor. Saya datang ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya untuk mengurus Paspor dengan membawa dokumen yang diperlukan. Pada hari pertama dilakukan penyerahan formulir yang disediakan oleh Kantor Imigrasi beserta dokumen yang diperlukan diantaranya fotocopy KTP, Akte Kelahiran dan Kartu Keluarga, setelah sebelumnya dilakukan pengecekan dengan dokumen yang asli. Pada hari berikutnya dilakukan pembayaran sebesar Rp. 270.000,00 kemudian dilakukan proses Biometrik yang diantaranya dilakukan proses foto dan sidik jari digital serta wawancara. Dan Alhamdulillah kurang lebih satu minggu sejak penyerahan dokumen pada hari pertama, Paspor yang akan saya gunakan Umroh dan perjalan luar negeri lainnya sudah selesai dengan No V 348833 . Paspor ini berlaku sampai 5 tahun kedepan dan akan expired tanggal 17 Juni 2015
VAKSIN MENINGITIS & FLU H1N1
Arab Saudi termasuk salah satu Negara yang mewajibkan bagi pengunjung yang masuk untuk mendapatkan Vaksin Meningitis & Flu H1N1, termasuk setiap Jama’ah Haji dan Umroh. Ditengah Pro & Kontra MUI tentang Kehalalan Vaksin tersebut, tanggal 5 juli 2010 dengan niat Lillahi Ta’ala saya tetap datang ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Juanda untuk mendapatkan Vaksin tersebut. Setelah proses administrasi termasuk didalamnya pembayaran sebesar Rp. 350.000,00, saya mendapat Vaksin Meningitis di bahu kanan dan Vaksin Flu H1N1 di bahu kiri, selanjutnya diberikan sertifikat Vaksinasi WHO sebagai kelengkapan Paspor untuk perjalanan ke laur negeri. Dalam sertifikat tersebut dicantumkan tanggal Vaksinasi dan tanggal Expired Vaksin yaitu 3 tahun untuk Vaksin Meningitis dan 1 tahun untuk Vaksin Flu H1N1.
TRAVEL (KBIH)
Alhamdulillah pengurusan PASPOR dan VAKSIN sudah selesai, persiapan terahir adalah pemilihan TRAVEL yang akan mengurus segala kepentingan kita selama menjalankan Ibadah Umroh. Dengan berbagai pertimbangan pilihan jatuh kepada MABRURO Group yang berkantor di Juanda Bussines Cetre Blok B-9 Jl. Raya Juanda Sidoarjo 61254, sekitar 15 menit perjalanan mobil dari perumahan dimana saya tinggal (Griya Bhayangkara B4-22 Masangan Kulon Sukodono). Untuk Ramadhan tahun ini, MABRURO Group menyediakan 10 kelompok keberangkatan Umroh Ramadhan 1431 H yang sebagian diantaranya transit Hongkong (Cathay Pasifik) atau Brunei Darussalam (Royal Brunei). Karena Umroh pertengahan Ramadhan sudah penuh, maka saya ikut keberangkatan pada awal Ramadhan yaitu tanggal 14 Agustus 2010/4 Ramadhan 1431H. Untuk paket awal Ramadhan ini diperlukan biaya sebesar $ 1850 (sekitar Rp. 16.750.000,00) dengan fasilitas sebagai berikut :
- Penerbangan ROYAL BRUNEI dengan transit dan Tour Brunei Darussalam pada kepulangan dengan stay di Grand City Hotel Brunei
- Hotel Madinah Mubarok di Madinah sekitar 200 m dari Masjid Nabawi dan Hotel Rawabi Busthon di Makkah sekitar 300m dari Masjidil Haram dengan menu prasmanan Indonesia
- Perlengkapan Umroh : VISA Umroh, Manasik Umroh, Ihrom, Tas Trolly & Tenteng, Seragam Mabruro, Buku Do’a dan Air Zam-Zam 5 lt
- Tour dan Ziarah selama di Tanah Suci dengan Bus ber-AC
- Tour Leader dan Pembimbing selama pelaksanaan Ibadah Umroh
Biaya tersebut belum termasuk :
- Dokumen tambahan untuk pengurusan Mahrom bagi jama’ah perempuan yang sendiri
- Air Port Tax Handling sebesar Rp. 750.000,00
- Airport Fiskal sebesar Rp. 2.500.000,00 bagi yang belum mempunyai NPWP
Dokumen yang diperlukan termasuk untuk pengurusan VISA UMROH oleh pihak Travel antara lain :
- Paspor asli dengan 3 nama
- Sertifikat Vaksin Meningitis & Flu H1N1
- Fotocopy KTP, NPWP, Akte Kelahiran dan Kartu Keluarga
- Foto 3x4 = 5 & 4x6 = 6 Close Up 80% Wajah dengan background putih
Syukur Alhamdulillah... semua proses keberangkatan sudah selesai, terakhir sebelum keberangkatan adalah Manasik Umroh yang dijadwalkan pada tanggal 7 Agustus 2010 yang bertempat di kantor Mabruro Group sekaligus pengambilan perlengkapan selama Umroh.
Selengkapnya...
Subscribe to:
Posts (Atom)